Auryn baru punya adik bayi.
“Dia lucu kan ?” Mama berkata padanya. “Kata orang mirip denganmu. Lihat hidungnya sama mancung. Dan kalau tertawa ia juga punya lesung pipi sepertimu!”
Auryn hanya manyun-manyun karena iri. Sejak adik bayi itu lahir, Mama lebih sering bersama adik bayi. Ia lebih sering dimarahi. Apa-apa tidak boleh. Auryn jadi tak suka. Ia sebel sama adik bayi.
**
Auryn mengeluh pada Nona Mitten yang selalu rajin menjilati bulu-bulu kuningnya. Saat itu, ia sedang berbaring di sofa sambil membersihkan bulunya.
“Adik? Hmmm…aku dulu punya banyak. Ibuku selalu punya adik bayi setiap beberapa bulan. Dan selalu banyak.”