Gara-gara daya bacaku yang melambat (faktor U), rencana mau bikin review buku mbak Arumi "Love in Adelaide" jadi tertunda. Belum kelar hiks... Penyakitku sekarang: baca bentar langsung ngantuk hihi... Padahal lagi suka baca lagi. Sekarang jadi bingung mau review apa ya.....
Karena kemarin baru kelar namatin komiknya Tintin yang belum aku baca waktu kecil, gimana kalo itu aja? Sekalian lah semuanya aku baca ulang, 24 judul (kalo komik cepet hahaha...)
Tintin merupakan salah satu komik yang bebas sensor bapakku O.O
Yaaa...dulu aku ga boleh sembarangan baca... Bapakku tuh protektif banget sampe ke bacaan aja ga bisa sembarangan. Dia pilihin dulu mana yang sesuai usia. Majalah anak gaul seperti Kawanku, Gadis atau apalah apalah, belum boleh sampai aku SMU weleeh. Jadi bacaanku waktu kecil hanya Bobo, Donald bebek, Gober bebek, dan Si Kuncung (^-^). Novel yang bebas sensor hanya 5 sekawan dan Sapta Siaga. Plus koleksi kakak-kakak sepupuku yang dibajak bapak: Old Shatterhand dan Winettou, Lucky Luke dan Tintin. Udah agak gedean baru boleh baca Trio Detektif, Fear Street, Goosebump, Agatha Christie, Candy-candy and Teenlit yang dipilihin. Dari semuanya, selain dongeng-dongeng, yang paling aku suka adalah Kisah Petualangan Tintin....*ada yang seumuran aku ga siiih???
Balik ke Tintin...
Siapa sih Tintin? Well itu pertanyaan Stevy, temanku yang kelahiran 91. Meskipun sekarang komik-komik jadul banyak yang diterbit-ulangkan, tapi kalah pamor dengan manga jepang seperti Conan dkk. Tintin adalah tokoh rekaan Herge atau Georges Remi (1907-1983). Berprofesi sebagai seorang wartawan muda dari Belgia yang selalu aja ketemu petualangan seru. Dia ditemani seekor anjing putih berjenis Fox Terrier yang setia dan lucu bernama Snowy atau Milo.
|
Yg disampingnya bukan Milo >.<! tapi penggemar susu milo |