Pukul 2 sore, Pipit sampe di rumah trus langsung cabut ke Lippo. Neng Opih ternyata dah nunggu dari tadi hehe... Seperti biasa kita saling tunjuk siapa yang mesti nentuin tempat makannya. Tiga-tiganya punya penyakit Plegmatis, jadi lebih suka ngikut aja. Hasil brainstorming tersisa 3 kategori, ramen di #makansutera , ramyun di #pomatospoon , atau udon di #marugameudon .
Karena Neng Opih belum pernah makan udon, so Marugame Udon jadi pilihan kita. Kita milih Udon no 8, 9, 10 (karena ga boleh ada yg pesen sama, biar bisa saling icip), plus tempura sayur, tempura udang, tempura daging sama donat.
Udon adalah adalah salah satu jenis mie yang sudah dikenal di Jepang sejak dulu, dibuat dari tepung terigu dan berbentuk tebal serta agak lebar. Di Jepang, udon merupakan makanan rakyat, berharga murah dan banyak dimakan sebagai pengganti nasi. Orang Jepang sejak dulu sudah akrab dengan udon dan sering dimakan beramai-ramai sewaktu ada keramaian atau perayaan. Variasi cara memasak dan jenis lauk yang digunakan berbeda-beda bergantung pada daerahnya di Jepang (Wikipedia).
Berbeda dengan di Jepang, di Indonesia, Udon dijumpai di mall atau restaurant yang harganya lumayan mahal. Masih kalah pamor sama ramen yang mulai merambah ke warung-warung tenda sehingga harganya lebih terjangkau.
Bedanya ma ramen apa ya? Ini sih katanya ya.... Yang pasti bahan buat bikinnya beda. Udon dari tepung terigu sementara ramen dari tepung gandum kuda (buckwheat). Selain itu dari bentuknya juga beda. Ramen hampir mirip mie biasa, sementara soba berbentuk pipa tebal dan lebar. Dijamin lebih susah dijepit pake sumpitnya :-D
Soal kuahnya, di Marugame Udon ini sudah disesuaikanlah sama lidah kita. Ga terlalu asin dan juga ga terlalu ngaldu. Meskipun begitu rasa Jepangnya masih terasa banget. Aslinya, Udon ini kuahnya hanya kaldu ikan dengan tambahan gorengan ikan dan sayur saja. Makanya banyak traveler muslim yang pergi ke Jepang lebih suka nyari Udon dibanding Ramen (biasanya pake kuah babi). Tapi tetep harus waspada, karena sekarang banyak juga penjual Udon yang memvariasikannya dengan daging.
Kok jadi ngelantur ya *tampar jidat
Balik ke makan-makan tadi. Karena porsi-nya yang besar...ala Jepang. Alhasil, ga ada satupun dari kami bertiga yang berhasil nyeruput abis Udon-nya. Aku aja, seperempatnya pun ga abis. Sayang banget emang. Padahal kalo beli ramyun (mie Korea), mesti abis lho.... *think kenapa?
Well, akhirnya balik lagi ke selfie-selfie deh...
Kenyang makan, Neng Opih masih ngajak buat lanjut nonton. Film yang lagi tayang hari itu di 21 adalah Comic 8, Pesantren Impian, & The Other side of the Door. Sementara di XXI ada film Zootopia, film action (lupa judulnya) dan Gods of Egypt. Kita bertiga kebetulan sama-sama suka film fantasy, jadi kita pilih God of Egypt. Di XXI Lippo Karawaci harga tiket weekday adalah Rp. 40.000,-
Siapa tau ada yang mau nonton film ini juga berikut reviewnya.
Filmnya oke menurutku (yang bukan kritikus film). Aku suka karena penggambaran alam dan kotanya tidak kuno meskipun ceritanya tentang dewa-dewa zaman dulu. Ga ada yang pakai baju kulit rombeng-rombeng, atau badannya kotor-kotor. Aktingnya keren dan meskipun bukan film komedi, tetep ada selipan-selipan humor yang bikin lucu. Film ini dibintangi oleh Brenton Thwaites, Gerard Butler, Nikolaj Coster-Waldau, Chadwick Boseman,Elodie Yung, Courtney Eaton, Rufus Sewell, dan Geoffrey Rush.
Diceritakan pada zaman Mesir kuno, saat dewa-dewa memilih hidup berdampingan dengan manusia di tepi sungai Nil. Kedua anak Dewa tertinggi Ra yaitu Seth dan Osiris masing-masing menguasai Mesir. Seth menguasai bagian tandus Mesir yang berarti menguasai daerah padang pasir. Sementara Osiris, kerajaannya membentang di sepanjang sungai Nil yang subur. Ketidakadilan tersebut ternyata membuat Seth tidak senang. Dia berambisi untuk menguasai seluruh Mesir. Saat penobatan Horus, penerus Osiris, Seth memberontak hingga membuat Osiris terbunuh dan Horus yang tidak berhasil melawan diasingkan ke gurun setelah kekuatannya dicopot. Mulailah kehidupan yang tidak menyenangkan dimulai. Rakyat Mesir menjadi budak para dewa. Mereka harus bekerja rodi membangun menara yang tinggi banget. Tak ada yang sanggup memberontak, karena Horus satu-satunya harapan mereka, sepertinya sudah menyerah.
Hingga suatu hari, seorang mortal/ manusia bernama Bek, menghidupkan lagi semangat Horus untuk merebut kembali Mesir. Berbekal hanya separuh kekuatan yang dimilikinya, Horus memulai perjuangannya. Nah, bagaimana petualangan panjang Horus dan Bek?
Kamu harus nonton sendiri ya...!
Film ini kategorinya untuk 13+ (ukuran Amerika/ Barat). Kalau menurut pendapat saya pribadi, film ini tetep harus dilabeli 17+ karena banyak adegan yang lumayan vulgar dan pakaian-pakaian yang minim.
#film #godsofegypt #resto
***
Filmnya oke menurutku (yang bukan kritikus film). Aku suka karena penggambaran alam dan kotanya tidak kuno meskipun ceritanya tentang dewa-dewa zaman dulu. Ga ada yang pakai baju kulit rombeng-rombeng, atau badannya kotor-kotor. Aktingnya keren dan meskipun bukan film komedi, tetep ada selipan-selipan humor yang bikin lucu. Film ini dibintangi oleh Brenton Thwaites, Gerard Butler, Nikolaj Coster-Waldau, Chadwick Boseman,Elodie Yung, Courtney Eaton, Rufus Sewell, dan Geoffrey Rush.
Diceritakan pada zaman Mesir kuno, saat dewa-dewa memilih hidup berdampingan dengan manusia di tepi sungai Nil. Kedua anak Dewa tertinggi Ra yaitu Seth dan Osiris masing-masing menguasai Mesir. Seth menguasai bagian tandus Mesir yang berarti menguasai daerah padang pasir. Sementara Osiris, kerajaannya membentang di sepanjang sungai Nil yang subur. Ketidakadilan tersebut ternyata membuat Seth tidak senang. Dia berambisi untuk menguasai seluruh Mesir. Saat penobatan Horus, penerus Osiris, Seth memberontak hingga membuat Osiris terbunuh dan Horus yang tidak berhasil melawan diasingkan ke gurun setelah kekuatannya dicopot. Mulailah kehidupan yang tidak menyenangkan dimulai. Rakyat Mesir menjadi budak para dewa. Mereka harus bekerja rodi membangun menara yang tinggi banget. Tak ada yang sanggup memberontak, karena Horus satu-satunya harapan mereka, sepertinya sudah menyerah.
Hingga suatu hari, seorang mortal/ manusia bernama Bek, menghidupkan lagi semangat Horus untuk merebut kembali Mesir. Berbekal hanya separuh kekuatan yang dimilikinya, Horus memulai perjuangannya. Nah, bagaimana petualangan panjang Horus dan Bek?
Kamu harus nonton sendiri ya...!
Film ini kategorinya untuk 13+ (ukuran Amerika/ Barat). Kalau menurut pendapat saya pribadi, film ini tetep harus dilabeli 17+ karena banyak adegan yang lumayan vulgar dan pakaian-pakaian yang minim.
#film #godsofegypt #resto
***
Wow amazing , god idea
ReplyDeletethank you pipit sayang...
DeleteHehehehe
ReplyDeleteHehehehe
ReplyDelete