POJOK BELANJA

Saturday, March 12, 2016

K-Drama Tour ~ Ke Petite France yukkk...

Petite France adalah sebuah desa yang ditata seperti layaknya desa di Perancis. Yang disebut desa disini adalah desa jadi-jadian eh maksudnya desa yang sengaja dibikin bukan hunian :-D
Ini salah satu destinasi wajibku sebagai penggemar tokoh Little Prince karya Antoine De Saint-ExupĂ©ry. Bukunya udah aku baca dari kelas 1 SD. Smapai sekarang yang paling aku ingat adalah gambar topinya (gambar ular boa menelan gajah) >.<!
Karena memang bertema The Little Prince, enggak heran kalau di banyak sudut tempat terlihat gambaran dari cerita itu.

Gerbang masuk
sama pangeran
Little Prince di planetnya



Dari Nami, kami naik Gapyeong Tour Bus lagi. Karena sudah membeli tiket terusan/ All Day, kita tinggal perlihatkan saja gelangnya. Atau bisa langsung bayar ke pak sopirnya jika tadi hanya membeli tiket sampai Nami saja. Perjalanan dari Nami ke Petite France kira-kira 45 menit. Bisa tiduran dulu kalau kamu ngantuk. Tapi rugi denk. Pemandangan selama perjalanan bagus banget. Pepohonan hijau, sungai, lembah, waaahh keren! Berkelok-kelok di sepanjang bukit. Mirip-mirip kalau lagi lewatin Puncak. Jika beruntung, kamu bisa dapet bus yang ada tour guidenya. Beliau akan nerangin tempat-tempat sepanjang perjalanan (meski seringnya ga ngerti sih...suka campur bahasa dia sendiri..)
Sampai di depan gerbang hari sudah lumayan sore. Kami hanya punya waktu sekitar 2-2,5 jam supaya pulang ke Seoulnya enggak terlalu malam. Sebelum masuk, jangan lupa beli tiket dulu. Harganya krw 8000. Nah, mulailah bereksplorasi...

Di Petite France ini pernah dipakai untuk syuting beberapa drama lho. Salah satunya adalah favoritku yaitu My Love from Star. Selain itu drama Secret Garden dan Beethoven Virus juga mengambil setting disini. Ada juga episode Running Man yang ceritanya kejar-kejaran disini. Raja dan Ratu selfie ga usah khawatir, di Petite France banyak spot Foto yang bisa kamu ambil. Tinggal pilih mau background alam atau tempat. Kalau aku pilih foto sama Pangeranku dulu pastinya. Cheeeze....!





Pengen nyoba bermalam disini? Ada kok guesthouse yang disewakan. Malam-malam berada di kawasan cantik ini pasti terasa berbeda kan? Suasananya bikin betah banget. Tapi kalau kalau aku disuruh nginep disini sih.... ga tau juga ya :-) hhehe... Kebayang kalau malam-malam laper. Nyari dimana kali ya... Terpencil gitu...
Selain itu fasilitas musholla juga ada. Tapi kalau makanan halal sih aku enggak lihat ya..

Sekalian udah disini, jangan lupa lihat beberapa atraksi yang rutin diadakan disini. Kami memang tidak sempat lihat apapun karena sudah sore. Eh, kecuali atraksi Band of Fabre yang enggak sengaja kita lihat pas lagi lewat di Pond de Fabre. Itu lho 4 robot serangga yang seolah-olah lagi bermain band.
Ini dia list atraksi yang bisa kamu temui disana:

  1. Guignol ~ Traditional French Hand Puppet Show: pertunjukan dongeng dengan menggunakan boneka tangan
  2. Marionette ~ Traditional Czech String Puppet Show: pertunjukan dongeng juga, tapi menggunakan boneka yang digerak-gerakkan oleh tali. Katanya lucu banget lho... dongeng musikal gitu.
  3. Orgel Demonstration and Explanation: pertunjukkan orgel tua yang usianya sudah 200 tahun tapi masih bagus dan masih bisa dimainkan. Aku hanya dengar lagunya aja dari jauh hiks... Untungnya aku pernah lihat juga pertunjukan orgel waktu di Jepang.
  4. Street Musician: pertunjukan musik dengan memakai accordion. Biasanya membawakan lagu-lagu Eropa terutama Perancis zaman dulu. Kebayang kan?
  5. Special Performances: biasanya pertunjukan badut dan sulap.

Sebaiknya cek dulu jam pertunjukannya biar tidak ketinggalan. Bisa kunjungi websitenya: www.pfcamp.com

Meski ga terlalu luas, tapi disini banyak banget gallerinya. Kamu harus masukin satu-satu. Dan di banyak tempat itu, suasana Eropa-nya kerasa banget. Beberapa tempat yang harus kamu intip disana adalah:

  • European Doll House: Ada ratusan boneka dari jaman Medieval yang hadir disini. Serasa lagi ada di film hantu...apa ya judulnya???
  • Antiques Flea Market: Disini dipajang dan dijual keramik-keramik vintage dari Perancis.
  • Saint Exupery Memorial Hall: Kalau yang ini ga boleh lewat donk. Secara dia yang menciptakan tokoh the Little Prince-nya.
  • Gallery "Cote d'Azur" : penggemar lukisan wajib mampir disini. Lukisan-lukisan dari Perancis dan juga karya pelukis-pelukis lokal dipajang disini.
  • Traditional French House: Jadi ada rumah di Perancis yang usianya udah lebih dari 200 tahun dibeli  dan dirangkai ulang di Petite France. Makanya, di semua furniture ada tulisan "don't  sit" "don't touch" "don't look at me" . Takut tiba-tiba pas disentuh langsung hancur jadi debu :)
  • Maison d'orgel: ini yang tadi ada pertunjukan orgelnya.
  • Theatre de l'etoile: tempat pertunjukan Guignol dan Marionette
  • Pond de Fabre: adalah jembatan yang membentang sepanjang 130 meter dari Observatory sampai ke Butterfly park. Nanti di tengah-tengah jembatan ini kita bisa lihat pertunjukan band serangga tadi. Dari jembatan ini juga kita bisa lihat pemandangan ke danau Cheongpyeongho yang cantik
  • European Style Living Room: ya pokoknya kalo masuk disini, kamu serasa lagi bertamu di rumah orang Eropa hehe...
  • Dan masih banyak lagi. Ada sekitar 31 tempat yang bisa kamu intip-intip dan semuanya cantik-cantik.





Waktunya back to Seoul. 
Dari Petite France kami kembali ke statsiun Gapyeong dan rencananya mau naik ITX sampai ke Statsiun Cheongnyangni. Karena buru-buru, kami main masuk aja begitu ada kereta datang. Pas masuk, kok kecium bau-bau subway ya... (ini traumanya aku di Korea, perasaan dimana-mana baunya kecut). Eh, ternyata memang subway, hadeuuuh... Mau keluar lagi, keretanya udah langsung jalan. Ya udah ikut aja. Renny yang ahli peta langsung lihat rute subway tersebut. Kalo naik Subway, diperkirakan nyampe Seoul udah jam 8-an. Padahal kami masih mau ke Namsan Tower juga. Demi mengejar waktu, kami putuskan untuk balik ke Gapyeong dan naik ITX. So, kami turun dulu di suatu statsiun entah dimana. Statsiunnya...sepiiiiii... hanya ada kita berdua, padahal sebentar lagi hari gelap hiks...tatuuut.
Satu jam menunggu sambil mengigil, akhirnya datang juga Korail-nya. Kami balik ke Gapyeong buat naik ITX. Dari situlah kami baru tau bahwa naik ITX tuh ga bisa pakai T-Money tapi harus beli tiket khusus. Karena waktu pergi kami lolos dari pemeriksaan, jadi dengan pede banget kita langsung berebut kursi di ITX tanpa bawa tiket. Nah, saat pemeriksaan tiket, aku dengan polosnya nyodorin kartu T-Money yang langsung ditolak beuuuh malune... Kata kondekturnya, "Kamu ga bisa pakai T-Money karena ini bukan subway tapi kereta spesial" hehe... But, dont worry karena kamu ga bakalan ditendang keluar. Nanti kondekturnya bakalan ngeprint-in tiket langsung di tempat, tentunya harus bayar dulu ya. Di tiket tersebut, langsung muncul nomor kursi kita. Ternyata kita harus pindah duduk, karena gerbong yang kami tempatin khusus buat tiket reservasi. Padahal males pindah tapi ga boleh asal duduk meskipun di gerbong itu juga kosong banget. Akhirnya kami cuma turun ke lorong dekat pintu dan duduk disitu (tadinya di gerbong yang lantai atas).

Sekitar pukul 8 malam (tetep sama juga nyampenya kan...), sampailah di statsiun Cheongnyangni. Sempet ragu, apa mau langsung ke Namsan atau pulang ke hostel (maklum ga biasa pulang malem heuheu...). Dipikir-pikir rugi juga sudah di Korea tapi ga ke Namsan. Ikon-nya banget kan??? Sudah-lah, beranikan diri! Yuk kita ke Namsaaannn....
*** 

No comments:

Post a Comment